Minggu, 06 Oktober 2013

KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI


Akibat Krisis Perekonomian Dunia Terhadap
Perekonomian Indonesia

  •  POLA PENULISAN DEDUKTIF

Melambatnya perekonomian dunia berdampak kepada perekonomian di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Keadaan ini membuat nilai tukar mata uang Indonesia (Rupiah) terhadap dollar Amerika Serikat semakin merosot hingga menyentuh Rp 11.000,00 per USD. Hal ini kemudian mengakibatkan harga-harga komoditas ekspor anjlok sehingga penerimaan ekspor pun turun. Selain menurunnya ekspor, adanya perubahan kebijakan moneter di negara adikuasa Amerika Serikat juga ikut mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Amerika Serikat memperketat likuiditas global atau memperketat pembiayaan. 

Wakil Presiden Boediono menyebutkan keadaan ekonomi saat ini belum bisa dikatakan krisis. Hanya saja, ia menghimbau pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pendapatan di sektor pajak, investasi, dan melalukan pengurangan impor. Boediono juga menghimbau agar penggunaan anggaran pemerintah dilakukan secara efektif dan efisien. Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan penyerapan anggaran dengan mempermudah investor untuk berinvestasi dengan mencabut aturan yang menghambat kemudahan investasi. (Maharani, Shinta. 2013) 

Selain itu, untuk mengatasi masalah ekonomi tersebut Pemerintah melalui Presiden dan Kementerian terkait mengeluarkan paket kebijakan penyelamatan ekonomi, termasuk didalamnya kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter. Nama paket kebijakan tersebut, yakni “Paket Penyelamatan Ekonomi” dengan tujuan mencegah Rupiah agar tidak terperosok lagi, mengatasi penurunan bursa saham (IHSG), dan mengupayakan menjaga daya beli masyarakat. Paket kebijakan yang dikeluarkan terdiri dari paket penyelamatan neraca perdagangan, paket menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga daya beli masyarakat, dan paket percepatan investasi. Paket penyelamatan neraca perdagangan dilakukan dengan mengenakan bea masuk, menaikkan pajak penjualan bawang mewah (PPnBM), dan penurunan impor migas. Paket menjaga pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan insentif sektor industri agar tidak terjadi PHK. Paket guna menjaga daya beli masyarakat dilakukan oleh Pemerintah yang berkerja sama dengan Bank Indonesia. Sedangkan, paket percepatan investasi dilakukan dengan merevisi daftar negatif investasi (DNI) dan penyerderhanaan izin investasi. (Moerti, Wisnoe. 2013)

..................................................................................................................................................................


  •  POLA PENULISAN INDUKTIF

Beberapa hari ini nilai tukar mata uang Indonesia, yakni Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat semakin merosot hingga menyentuh Rp 11.000,00 per USD. Hal ini kemudian mengakibatkan harga-harga komoditas ekspor anjlok sehingga penerimaan ekspor pun turun. Selain menurunnya ekspor, adanya perubahan kebijakan moneter di negara adikuasa, seperti Amerika Serikat juga ikut mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Amerika Serikat memperketat likuiditas global atau memperketat pembiayaan. Keadaan itu terjadi karena melambatnya perekonomian dunia, yang berdampak buruk pada beberapa negara termasuk di Indonesia.

Wakil Presiden Boediono menanggapi keadaan perekonomian Indonesia dan menghimbau kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar menggunakan anggaran secara efektif dan efisien. Pemerintah hendaknya lebih dapat meningkatkan penyerapan anggaran dengan mempermudah investor untuk berinvestasi dengan mencabut aturan yang menghambat kemudahan investasi. Boediono melanjutkan, pemerintah harus tetap siaga meskipun keadaan ekonomi Indonesia saat ini belum dapat dikatakan dalam keadaan kritis. (Maharani, Shinta. 2013) 

Pemerintah kemudian membuat paket kebijakan yang terdiri dari paket penyelamatan neraca perdagangan, paket menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga daya beli masyarakat, dan paket percepatan investasi. Paket penyelamatan neraca perdagangan meliputi penetapan bea masuk, menaikkan pajak penjualan bawang mewah (PPnBM), dan penurunan impor migas. Paket menjaga pertumbuhan ekonomi ekonomi dilakukan dengan insentif sektor industri agar tidak terjadi PHK. Paket guna menjaga daya beli masyarakat dilakukan oleh pemerintah yang berkerja sama dengan Bank Indonesia, contoh dari paket ini adalah mencegah Rupiah agar tidak terperosok lagi, dan mengatasi penurunan bursa saham (IHSG). Sedangkan, paket percepatan investasi meliputi revisi daftar negatif investasi (DNI) dan penyerderhanaan izin investasi. Semua paket kebijakan tersebut dikenal dengan “Paket Penyelamatan Ekonomi”. Kebijakan-kebijakan tersebut dilaksanakan untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi oleh Negara Indonesia. Pemerintah bersama kementrian terkait dan Bank Indonesia mempunyai peran terpenting dalam pelaksanaan penyelamatan perekonomian Indonesia, namun hal ini tidak akan lengkap apabila masyarakat dan pelaku-pelaku ekonomi tidak ikut berperan bersama-sama.


Daftar Referensi:


Hidayat, Teguh. (2013). Gambaran Perekonomian Indonesia. Retrieved from http://gambaran-perekonomian-indonesia-saat-ini.html diunduh pada tanggal 5 oktober 2013.

Maharani, Shinta. (2013).  Wapres Boediono: Ekonomi Indonesia Lampu Kuning. Retrieved from http://www.tempo.co/read/news/2013/08/26/Wapres-Boediono--Ekonomi-  Indonesia-Lampu-Kuning.html diunduh pada tanggal 5 oktober 2013.

Moerti, Wisnoe. (2013). 4 Klaim Kebijakan Pemerintah Mampu Benahi Kondisi Ekonomi. Retrieved from http://www.merdeka.com/uang/4-klaim-kebijakan-pemerintah-mampu-benahi-kondisi-ekonomi.html diunduh pada tanggal 5 oktober 2013.



NAMA            : SHINTA AMELIA DWIPUTRI
NPM               : 29211160
KELAS           : 3EB18
TUGAS           : SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI DENGAN POLA PENULISAN  "INDUKTIF & DEDUKTIF" 

TAHUN AJARAN 2013/2014
# 6 OKTOBER 2013


Sabtu, 05 Oktober 2013

PEREKONOMIAN INDONESIA


PEREKONOMIAN INDONESIA


Keadaan perekonomian Indonesia pada saat ini menunjukkan tanda-tanda yang kurang baik, walaupun tidak seburuk keadaan perekonomian di tahun 1998, tetapi tidak sebaik tahun 2011 dan tahun 2012. Situasi perekonomian Indonesia dapat dikatakan dalam kondisi gawat dan tidak pasti (bermasalah). Di dalam pertumbuhan perekonomiannya, Indonesia sering kali di hantam masalah-masalah ekonomi dan terkena dampak krisis secara global. Keadaan perekonomian Indonesia berfluktuasi dan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Untuk dapat keluar dari permasalahan ekonomi ataupun krisis ekonomi dibutuhkan hubungan sinergis dan hilirisasi dari pemerintah, masyarakat, serta semua pelaku ekonomi yang berperan bahu-membahu dalam menghadapi tantangan ekonomi yang datang silih berganti. Peran aktif Pemerintah yang mendominasi, tegas dan membimbing masyarakat, dan pelaku-pelaku ekonomi sangat diperlukan dalam pelaksanaan pemecahan solusi masalah-masalah yang dihadapi. Pengembangan infrastruktur juga harus dilakukan, dimana infrastruktur tersebut baik dalam bentuk fisik maupun kebijakan pemerintah sangat dibutuhkan agar perekonomian Indonesia dapat pulih kembali dan semakin maju.

Pada saat ini Indonesia ikut terkena dampak dari melambatnya pertumbuhan perekonomian dunia. Dampak langsung yang dirasakan Indonesia adalah semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, yang mengakibatkan harga-harga komoditas ekspor yang anjlok sehingga penerimaan ekspor pun turun. Hal ini mengakibatkan penerimaan negara Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluarannya (defisit membengkak). Selain menurunnya ekspor, adanya perubahan kebijakan moneter di negara adikuasa Amerika Serikat juga ikut mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Amerika Serikat memperketat likuiditas global atau memperketat pembiayaan. 

Wakil Presiden Boediono menyebutkan kegawatan ekonomi saat ini belum bisa dikatakan krisis. Hanya saja, ia menghimbau pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pendapatan di sektor pajak, investasi, dan melalukan pengurangan impor. “Jangan santai-santai. Bisa saja pertumbuhan ekonomi kita anjlok hingga dua persen”, katanya. Boediono juga menghimbau agar menggunakan anggaran pemerintah dilakukan secara efektif dan efisien. Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan penyerapan anggaran dengan mempermudah investor untuk berinvestasi dengan mencabut aturan yang menghambat kemudahan investasi. (Senin, 26 Agustus 2013 Tempo.co) 

   Ide mengenai MP3EI yang dicetuskan oleh Presiden SBY pada tahun 2008 sejalan dengan pemikiran Wakil Presiden Boediono yang mungkin dapat dilakukan kembali untuk membuat keadaan ekonomi Indonesia membaik. Ketika Indonesia sempat dihantam efek krisis global tahun 2008, mulai timbul kesadaran bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak selamanya dapat bergantung pada ekspor sumber daya alam, dalam hal ini batu bara, dan barang tambang yang sempat membuat perekonomian di Indonesia semakin meningkat pada tahun 2000-an. Para pelaku ekonomi harus pula ikut mendorong pengembangan industri dalam negeri untuk menciptakan sinergi dan hilirisasi, untuk menciptakan produk-produk yang memiliki nilai tambah. Kesadaran ini pula kemudian melahirkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dengan tujuan utamanya yaitu untuk mengembangkan infrastruktur, dimana infrastruktur tersebut baik dalam bentuk fisik maupun kebijakan pemerintah sehingga dapat menumbuhkan ekonomi Indonesia semakin baik dan suatu hari nanti pula, diharapkan Indonesia tidak perlu lagi mengekspor CPO (minyak mentah), melainkan mengekspor produk turunannya seperti margarin, oleochemical, hingga bahan baku kosmetik dan farmasi, dengan nilai jual yang tentunya jauh lebih tinggi. 

Bagaimana pun perlemahan Rupiah secara otomatis akan membuat harga barang-barang impor menjadi mahal, sehingga masyarakat akan mengurangi membeli barang impor. Alhasil nilai impor Indonesia menurun, dan jika nilai ekspornya tetap, maka akan sampai pada suatu titik tertentu neraca perdagangan kita akan menjdi surplus kembali. Jadi, perlemahan rupiah bisa juga dianggap penyeimbang yang dalam jangka panjang justru bermanfaat untuk menumbuhkan perekonomian kembali. Meski memang dalam jangka pendek, perlemahan rupiah akan memberikan dampak negatif ketimbang positifnya, karena naiknya harga barang-barang impor akan menyulitkan pelaku ekonomi terutama perusahaan berbasis impor seperti distributor ponsel, farmasi, dan pakan ternak. 



NAMA            : SHINTA AMELIA DWIPUTRI
NPM               : 29211160
KELAS           : 3EB18
TUGAS           : SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI DENGAN POLA PENULISAN  "INDUKTIF" 

TAHUN AJARAN 2013/2014
DATE  :    # 6 OKTOBER 2013

PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI


PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI


Pada saat ini kondisi pertumbuhan perekonomian dunia melambat. Keadaan ini membuat nilai tukar mata uang di berbagai terhadap dollar Amerika Serikat semakin melemah, termasuk di Indonesia. Di dalam negeri keadaan ini mengakibatkan harga-harga komoditas ekspor yang anjlok sehingga penerimaan ekspor pun turun. Defisit anggaran negara pun tidak dapat terhindarkan, yakni penerimaan negara Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluarannya. Selain menurunnya ekspor, adanya perubahan kebijakan moneter di negara adikuasa Amerika Serikat juga ikut mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Amerika Serikat memperketat likuiditas global atau memperketat pembiayaan. 

Wakil Presiden Boediono menyebutkan kegawatan ekonomi saat ini belum bisa dikatakan krisis. Hanya saja, ia menghimbau pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pendapatan di sektor pajak, investasi, dan melalukan pengurangan impor. “Jangan santai-santai. Bisa saja pertumbuhan ekonomi kita anjlok hingga dua persen”, katanya. Boediono juga menghimbau agar menggunakan anggaran pemerintah dilakukan secara efektif dan efisien. Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan penyerapan anggaran dengan mempermudah investor untuk berinvestasi dengan mencabut aturan yang menghambat kemudahan investasi. (Senin, 26 Agustus 2013 Tempo.co) 

 Ide mengenai MP3EI yang dicetuskan oleh Presiden SBY pada tahun 2008 sejalan dengan pemikiran Wakil Presiden Boediono yang mungkin dapat dilakukan kembali untuk membuat keadaan ekonomi Indonesia membaik. Ketika Indonesia sempat dihantam efek krisis global tahun 2008, mulai timbul kesadaran bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak selamanya dapat bergantung pada ekspor sumber daya alam, dalam hal ini batu bara, dan barang tambang yang sempat membuat perekonomian di Indonesia semakin meningkat pada tahun 2000-an. Para pelaku ekonomi harus pula ikut mendorong pengembangan industri dalam negeri untuk menciptakan sinergi dan hilirisasi, untuk menciptakan produk-produk yang memiliki nilai tambah. Kesadaran ini pula kemudian melahirkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dengan tujuan utamanya yaitu untuk mengembangkan infrastruktur, dimana infrastruktur tersebut baik dalam bentuk fisik maupun kebijakan pemerintah sehingga dapat menumbuhkan ekonomi Indonesia semakin baik dan suatu hari nanti pula, diharapkan Indonesia tidak perlu lagi mengekspor CPO (minyak mentah), melainkan mengekspor produk turunannya seperti margarin, oleochemical, hingga bahan baku kosmetik dan farmasi, dengan nilai jual yang tentunya jauh lebih tinggi. Selain itu, pemerintah harus ikut mendukung baik pemberian pembiayaan maupun pelatihan terhadap usaha kecil menengah (UKM).

Perlemahan Rupiah secara otomatis akan membuat harga barang-barang impor menjadi mahal, sehingga masyarakat akan mengurangi membeli barang impor. Alhasil nilai impor Indonesia menurun, dan jika nilai ekspornya tetap, maka akan sampai pada suatu titik tertentu neraca perdagangan kita akan menjdi surplus kembali. Jadi, perlemahan rupiah bisa juga dianggap penyeimbang yang dalam jangka panjang justru bermanfaat untuk menumbuhkan perekonomian kembali. Meski memang dalam jangka pendek, perlemahan rupiah akan memberikan dampak negatif ketimbang positifnya, karena naiknya harga barang-barang impor akan menyulitkan pelaku ekonomi terutama perusahaan berbasis impor seperti distributor ponsel, farmasi, dan pakan ternak. Namun, semua itu dapat berjalan dengan baik dan dapat diatasi jika pemerintah dan pelaku ekonomi saling membantu dan mencari solusi yang tepat.

Maka dari itu, untuk dapat keluar dari permasalahan ekonomi ataupun krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia dibutuhkan hubungan yang sinergi dan hilirisasi dari pemerintah, masyarakat, serta semua pelaku ekonomi yang berperan bahu-membahu dalam menghadapi tantangan ekonomi yang datang silih berganti. Peran aktif Pemerintah yang mendominasi, tegas dan membimbing masyarakat, dan pelaku-pelaku ekonomi sangat diperlukan dalam pelaksanaan pemecahan solusi masalah-masalah yang dihadapi. Pengembangan infrastruktur juga harus dilakukan, dimana infrastruktur tersebut baik dalam bentuk fisik maupun kebijakan pemerintah yang tepat dan bertanggung jawab diperlukan sehingga dapat menumbuhkan ekonomi Indonesia semakin baik dan suatu hari nanti pula. Pemerintah juga hendaknya dapat meningkatkan penyerapan anggaran dengan mempermudah investor untuk berinvestasi sehingga dapat mempermudah pertumbuhan Indonesia ke arah yang lebih baik dan lebih maju.



NAMA   : SHINTA AMELIA DWIPUTRI
NPM       : 29211160
KELAS   : 3EB18
TUGAS  : SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
                  PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI DENGAN POLA PENULISAN
                  "DEDUKTIF" 

TAHUN AJARAN 2013/2014
# 6 OKTOBER 2013



 

Jumat, 04 Oktober 2013

Macam-macam Software Akuntansi di Indonesia


NAMA   : SHINTA AMELIA D
NPM    : 29211160 
UNIVERSITAS GUNADARMA 

1. MYOB
Kelemahan:
a) Database MYOB merupakan database yang dikunci, artinya pengguna tidak dapat melakukan modifikasi laporan, modifikasi field di MYOB, sehingga customization apabila diperlukan relatif sulit dipenuhi oleh MYOB
b)  MYOB merupakan software buatan luar negeri sehingga tidak ada feature perpajakan di dalamnya. Pembuatan laporan yang berkaitan dengan perpajakan seperti form pelaporan PPN dan lainnya tidak tersedia di dalam MYOB dan harus dikelola di luar software MYOB.
c) Tidak ada module fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola assets yang dimiliki maka tidak dapat dipenuhi oleh MYOB. Contoh bidang usaha yang memerlukan antara lain adalah persewaan genset yang memerlukan pengelolaan keberadaan lokasi, maintenance, jenis barang dan lainnya.
d)Kelemahan Multi Warehouse yang mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola di dalam MYOB.
e) MYOB tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan MYOB.
Kelebihan:
a) Easy of use; MYOB menawarkan kemudahan dalam penggunaannya, artinya pengguna dapat mempergunakan MYOB walaupun yang bersangkutan tidak memiliki latar belakang pembukuan sama sekali. Kuncinya adalah setup dan implementasi yang baik. Hal tersulit dan yang paling penting dalam penerapan MYOB adalah pada saat proses setup, dimana proses bisnis yang ada di dalam perusahaan di otomatisasi dengan mempergunakan alat bantu MYOB, sehingga dalam pelaksanaan kesehariannya, pengguna hanya mengikuti proses bisnis yang telah disusun sebelumnya.
b) Accounting Power; Software MYOB telah cukup lama dikembangkan dan secara berkesinambungan mengeluarkan perbaikan release. Sehingga pengelolaan informasi dengan menggunakan software MYOB cukup dapat diandalkan. Sepanjang setup yang dilakukan telah dilakukan dengan baik dan benar, MYOB dapat mengeluarkan laporan yang dapat diandalkan.
c) Feature Job dan Category yang dapat digunakan untuk pengelolaan proyek serta departmentalisasi, sehingga dapat diperoleh laporan manajemen per proyek maupun per departmen yang berguna bagi manajemen untuk mengetahui kinerja dan sebagai dasar langkah perbaikan yang harus dilakukan.
d) Proses instalasi dan maintenance yang murah. Instalasi MYOB dapat dilakukan dengan mudah dan biasanya tidak dipungut biaya maintenance tahunan, artinya walaupun release terbaru telah dikeluarkan oleh MYOB, para pengguna release sebelumnya tetap masih dapat menggunakannya, dan apabila diperlukan bisa dilakukan pembelian upgrade dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pembelian baru.
e)  Tenaga kerja yang mengetahui dan paham atau setidaknya mengetahui MYOB cukup banyak ditemui di pasar. Telah banyak berkembang lembaga pendidikan baik lembaga kursus maupun lembaga pendidikan tingkat universitas yang mengajarkan software MYOB sebagai bagian dari pelajaran Accounting.
f)  Dapat digunakan untuk memantau 3 tahun periode pembukuan, artinya dalam kurun 3 tahun manajemen masih dapat melihat transaksi selama 3 tahun kebelakang tanpa perlu melakukan proses tutup buku.
g) Nilai investasi yang relatif murah. Harga produk termahal adalah kurang dari USD 1.000,- (diluar training dan implementasi). Kuncinya adalah pelaksanaan setup dan implementasi. Pilihlah perusahaan yang memiliki tenaga yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan implementasi MYOB. Lebih banyak perusahaan yang telah diimplementasikannya; tentunya lebih banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pengalaman konsultan tersebut.
h) Jangka waktu implementasi yang relatif cepat. Sepanjang data untuk keperluan implementasi seperti data detail neraca dan rugi laba dapat anda siapkan dengan cepat; maka implementasi MYOB akan dapat diselesaikan dengan cepat pula.

2.    Microsoft Office Accounting Express (MOAE)
Kelebihan:
a)    Pengoperasian MOAE sangat mudah tanpa memerlukan pengetahuan akuntansi
b)   Dimana aplikasinya hanya memasukkan data transaksi dari data sumber (faktur, slip setor, dan nota-nota lainnya) tanpa harus melakukan penjurnalan terlebih dahulu.
c)    Bisa secara otomatis menghasilkan laporan keuangan atau laporan lainnya sewaktu-waktu.
d)    Menyediakan fitur pengelolaan data klien
Kelemahan:
a)    Dalam hal perpajakan (MOAE) tidak memfasilitasi kepentingan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
b)   Untuk fitur - fitur pajak yang tersedia yaitu dengan menginput tarif pajak tunggal yang ingin dibebankan terhadap suatu transaksi.

3.    Accurate Accounting
Kelebihan:
a)         Sangat mudah sangat aplikatif bagi proses bisnis UKM di Indonesia
b)        Dalam hal kepentingan perpajakan, Accurate telah menyediakan fitur Pajak Penjualan (PPn) yang berlaku di Indonesia.
c)        Standar akuntansi yang digunakan pun sudah sesuai dengan standar akuntansi yang ada di Indonesia, terkait pencatatan dan pelaporan keuangannya.
d)       Nilai transaksi yang dapat dicover software ini bisa mencapai 15 digit atau setara dengan 920 triliun.
Kelemahan:
a)         Untuk Harga sangat mahal
-  ACCURATE Standard Rp. 5.000.000, – 2 user(2 komputer)
-  ACCURATE Project Rp. 8.000.000, – 2 user (2 komputer)
-   ACCURATE Enterprise Rp. 25.000.000, – 5 user (5 komputer)
-  ACCURATE Extra Licence Rp. 1.500.000/licence (penambahan komputer)

4.    DacEasy Accounting
Kelebihan:
a) Respon cepat
b) Jarang terkena virus
c) Data akan tersimpan secara otomatis jika terjadi keadaan yang tak terduga, contohnya mati lampu
Kelemahan:
a)         Tampilan masih hitam putih
b)        Sangat sulit untuk di upgrade jika untuk pengembangan software ini.
c)         Masih memerluka printer yang lama(dot matrix).

5.    Zahir Accounting
Kelebihan:
a)    Mudah digunakan oleh non Akuntan
b)   Desain User Interface Menarik dan Mudah Dipahami
c)    Faktur dan Laporan dapat Didesain
d)   Laporan dapat Diemail dan Diexport ke Berbagai Format
e)    Menggunakan Database Client Server
f)    Fasilitas dan Kapasitas dapat Dipilih Sesuai Kebutuhan
g)   Berbagai Grafik dan Analisa Bisnis Interaktif
h)   Laporan dapat Diklik untuk Melihat Detail Transaksi (Audit / Drill-down)

Kelemahan:
a)    Harga untuk licensinya mahal
b) Tidak dapat secara otomatis menghitung biaya perjam, perburuh, dan biaya2 lain pada akuntansi biaya, sebab biaya per satuan ini merupakan perhitungan alokasi biaya, bukan biaya sesungguhnya.
c)    Hanya memiliki satu mata uang.


Daftar Pustaka: