CINTAKU BERAWAL DARI KOMIK
Hai,,,
Aku adalah Yue Shinry, teman-temanku memanggilku Shin. Aku seorang gadis manis,
imajinatif, fun, dan lucu menurut teman-temanku. Aku berusia 17 tahun
dan saat ini berstatus sebagai pelajar di SMA Kyosuke. Selain sebagai pelajar,
aku bekerja sebagai komikus profesional, dengan nama samaran Shiya Shinry. Di
sekolah hanya sahabatku Rena Sakura yang mengetahui identitasku sebagai komikus
profesional. Aku mulai merintis karierku sebagai komikus sejak SMP, hingga saat
ini aku sudah memiliki banyak karya. Sebagian besar karya yang telah kuhasilkan
bercerita tentang pertemanan, persahabatan, keluarga dan kasih sayang antar
orangtua dan anaknya. Namun, kali ini editor memintanku untuk membuat sebuah
komik dengan tema yang berbeda, yakni percintaan dengan peran utama
laki-lakinya adalah cowok keren. Aku terkejut akan hal itu, karena aku tidak mengetahui
banyak tentang percintaan. Aku juga belum pernah merasakan berpacaran ataupun merasakan
ketertarikan terhadap lawan jenis selain perasaan sayang terhadap teman.
Saat
itu, ketika Aku sedang memikirkan alur cerita komik yang akan kubuat, aku
mendengar suara teriakan yang berguming disekitarku. Semua anak cewek berteriak
dan berkumpul di depan jendela hingga tak berkedip melihat trio cowok
terpopuler di sekolahku yang sedang bermain basket di lapangan sekolah. Rena
pun datang menghampiriku untuk mengajakku melihat mereka. Dan pada saat itu
Rena berbisik padaku “Coba lihat mereka bertiga, mereka adalah cowok-cowok yang
paling dikagumi oleh seluruh anak cewek di sekolah kita”, ujarnya kepadaku. Ia
pun lanjut berkata “Aku rasa mereka yang sangat cocok untuk kamu jadikan tokoh
cowok keren yang ada di dalam komikmu”. Aku pun langsung menggambar sketsa
wajah mereka untuk keperluan komikku.
Selepas
bell tanda pulang sekolah berbunyi, Aku bergegas ke perpustakaan untuk membuat
draft komik ku. Beberapa saat kemudian Rena berkata padaku “Hei, Shin bagaimana
jika kamu mencoba berpacaran, kamu kan belum pernah berpacaran. Jadi jika kamu
berpacaran kamu akan tahu bagaimana rasanya menyukai seseorang agar penjiwaan
cerita dalam komikmu semakin hidup!”, ujarnya. Setelah rena mengatakan hal
tersebut, aku menjadi kepikiran dengan apa yang dikatakannya. “Hm,... memang
benar sih aku belum pernah pacaran, tapi apa dengan cara itu aku bisa membuat komikku
semakin hidup?”, renungku.
Keesokan
harinya pada jam istirahat, Aku melanjutkan membuat draft untuk komik ku di
perpustakaan, dan saat hendak kembali ke kelas karena bel masuk telah berbunyi
tak sengaja aku menabrak Tomoya Okita, salah satu anggota trio cowok terpopuler
yang ada di sekolah ku. Aku terdiam sesaat dan langsung bergegas pergi menuju
ke kelas karena sangat terkejut. Aku bahkan lupa meminta maaf dan baru tersadar
bahwa draft komik ku terjatuh saat jam pelajaran terakhir.
Setelah
sepulang sekolah aku langsung menuju ke perpustakaan untuk mencari draf komik
ku yang terjatuh. Ketika ku tiba di perpustakaan, Aku terkejut karena melihat
trio cowok terpopuler dan terkeren ada di perpustakaan yang sudah sepi
pengunjung. Trio cowok itu terdiri dari Tomoya Okita adalah cowok terganteng, pintar,
keren dan yang memiliki aura yang membuat para perempuan terpikat olehnya, lalu
yang kedua adalah Akagi Hikaru cowok manis dan lembut, dan yang terakhir adalah
Sasuke Kurosawa cowok cool dan sporty. Kemudian mereka pun bertanya
pada ku “Apakah kau mencari ini? (sambil memegang buku yang berisikan draftnya)”,
ujar Okita. Dengan tergesa-gesa aku pun menjawab “Itu milikku”. Dan aku baru
menyadari bahwa aku dalam masalah saat mereka bertanya “Apakah kau yang membuat
ini?, kau seorang komikus ya??”, mereka pasti sudah melihatnya. Aku begitu
gugup dan takut jika hal ini diketahui pihak sekolah. “Iya, aku yang
membuatnya. Aku mohon, tolong
sembunyikan hal ini dari pihak sekolah dan dari yang lainnya”. Trio ganteng
menjawab “Baiklah”, dan moment inilah yang menjadi awal kedekatan hubungan ku
dengan mereka.
****
Semalaman
aku memikirkan apa yang dikatakan oleh Rena dan membuat ku ingin mencobanya.
Akhirnya ke esokan paginya aku memberanikan diri untuk bertemu dengan Okita dan
mengutarakan “ Okita, apakah kau mau menjadi pacarku!!, supaya aku bisa membuat
komik yang menarik, bantulah aku!!”. Lalu entah mengapa Okita pun menjawab ok.
Aku senang sekali dan berterima kasih padanya. Lalu entah bagaimana tiba-tiba
aku sudah menanyakan “Okita kenapa kamu
belum mempunyai pacar sebelumnya, padahal setiap hari pasti ada anak cewek yang
mengutarakan perasaannya kepadamu?”. Namun Okita hanya tersenyum pada ku.
“Sehabis
pulang sekolah aku akan datang ke kelasmu ya Shin, aku akan mengantarmu pulang”.
“Ok. Baiklah”. Jawabku dengan senang hati. Di dalam perjalanan pulang Okita menanyakan
kepada ku alasan aku suka membuat komik. Akhirnya aku pun menceritakan tentang
suka duka menjadi komikus. “Aku memang sudah suka menggambar manga sejak kecil,
dengan menggambar aku bisa mengilustrasikan dan menyampaikan apa saja yang
ingin utarakan baik yang dapat diutarakan secara langsung maupun tersirat, di
dalam karya manga pun aku bisa menyampaikan pesan ataupun amanat tentang
kehidupan, kita bisa berbagi kebahagiaan dan perasaan kita kepada pembaca.
Memang dalam membuat komik aku harus bisa membagi waktuku dengan sebaik
mungkin, waktu luangku aku gunakan untuk menggambar dan juga aku harus sampai
bergadang untuk membuatnya. Namun semua jerih payahku dan rasa letihku akan
hilang apabila karyaku di terima oleh editor dan ia mengatakan sangat puas
dengan komikku. Semua itu akan terbayarkan apabila aku menerima banyak surat
dan membaca surat dari semua penggemarku yang memotivasiku agar selalu membuat
komik yang semakin baik, bermutu, sehingga tidak mengecewakan mereka”.
Setelah
mendengar semua perkataanku, Oki hanya diam dan menatapku. Akhirnya kami sampai
di depan rumahku. “Cepatlah masuk, udara semakin dingin, dan jangan terlalu
memporsir energimu beristirahatlah sebentar apabila kau lelah, Bye”. Aku pun
tersenyum dan segera masuk ke rumah. Ucapan Okita membuatku senang dan semakin
bersemangat untuk membuat draft yang selanjutnya. Semalaman aku memikirkan
kejadian hari ini dan menjadi sangat senang sehingga sulit untuk memejamkan
mata.
****
Keesokan
paginya Okita menjemput ku di rumah dan membuatku terkejut.
“Oki
apa yang kau lakukan disini?”
“Aku menjemputmu untuk pergi ke sekolah
bersama-sama”.
Kami
pun berangkat sekolah bersama. Setibanya di sekolah, tanpa di duga Okita
mengumumkan kepada teman-temannya dan para penggemarnya “Aku dan Shinry sudah
berpacaran”. Hal itu membuatku terkejut mendengar pernyataan Okita. Melihat
kejadian itu aku pun mengerti bahwa cinta itu perlu keberanian untuk mengutarakannya
kepada orang lain.
Sejujurnya,
ini kali pertama aku menjalani hubungan dengan cowok, Okita memperlakukan aku
dengan baik dan penuh perhatian. Untuk membantuku agar dapat lebih memahami
hubungan antara kekasih, Oki mengajakku kencan dan ternyata ia membawaku ke
kafe langganannya dan disana kami bertemu dengan teman-teman Okita. Di kafe ini
banyak sekali pasangan yang menghabiskan waktu bersama. Kami menghampiri
teman-teman Oki dan bergabung bersama mereka.
“Hei,
kalian sudah lama disini?..”
“Hei
Shin, Hai Oki, wah tidak biasanya Okita membawa cewek ke sini, ini pert
ama
kalinya loh Oki membawa cewek ke sini”.
Dan
kami pun berbincang-bincang santai. Lalu aku bertanya pada Okita dan
teman-temannya “Tolong beritahu aku tentang semua rahasia cowok yang sedang
jatuh cinta!!!”. Trio ganteng itu pun menjawabnya “Hm,... dimulai dengan
tanda-tanda cowok yang sedang jatuh cinta, merasa senang apabila melihat orang
yang disukainya, merasakan senang apabila di dekatnya, memberikan perhatian
yang lebih kepada si dia atau lebih mencari-cari alasan untuk dekat dengannya,
apabila berada di dekatnya maka detak jantungmu akan berirama lebih cepat
daripada biasanya, dan apabila tidak bertemu dengan seseorang yang dicintainya,
maka ia akan merasakan rindu. Cowok yang sedang jatuh cinta juga biasanya akan
rela melakukan apa pun untuk orang yang disukainya”. Setelah itu, aku memperhatikan para pasangan-pasangan di
sekitar kami, aku mencaritahu bagaimana cara berbicaranya, bagaimana tatapan wajahnya,
dari gesture atau gerak tubuh para pasangan yang sedang kasmaran. Kemudian
tiba-tiba Okita berkata padaku, hal pertama yang dilakukan saat pacaran adalah
berpegangan tangan, Oki menggenggam tanganku. Tak terasa kami sudah
menghabiskan waktu-berjam-jam di kafe, dan kemudian Okita mengatakan hari mulai
malam, dan ia mengantarku pulang.
Di
dalam perjalanan menuju pulang, banyak cewek yang memperhatikan kami, tepatnya
mereka terpaku melihat ke arah Okita. Mereka tak henti-henti melihat Oki hingga
beberapa detik dan mereka sekali-kali beralih melihat ke arahku dengan tatapan
yang tidak mengenakkan dan berbisik. Akupun bertanya-tanya dalam hati
sebenarnya seperti apa sih tipe cewek yang Oki sukai?, lalu apakah aku termasuk
tipenya?, apakah aku pantas terus berada disisinya? Sampai kapankah aku dapat
berada didekatnya?. Sesampainya di rumah
aku pun memikirkannya kembali semua kejadian hari ini dan mulai membuat sket
dan plot untuk komikku.
******
Keesokan
paginya aku melihat Okita sudah berada di depan rumah menungguku. Sejak kami
resmi berpacaran ia mengatakan padaku bahwa kami akan berangkat ke sekolah
bersama-sama setiap harinya, ku pikir itu hanyalah guyonan belaka namun Oki
menepati janjinya. Setibanya di sekolah aku dan Okita bertemu dengan Hikaru dan
Kurozawa sudah menunggu di depan gerbang sekolah dan menyapa kami. Setelah itu,
aku pun berpisah dengan Trio ganteng dan seperti biasa mereka langsung
dikerumuni oleh banyak cewek-cewek cantik para penggemarnya. Entah kenapa ada
rasa aneh dibenakku, aku merasakan cemburu ketika Okita berdekatan dengan
mereka.
Setelah
bell berbunyi tanda waktunya pulang aku bergegas pulang dan Oki pun datang ke
kelasku dan mengajakku untuk berkencan dan akan memberitahukan kepadaku apa
saja yang dilakukan pasangan kekasih. Iya lekas menarik tanganku dan mengajakku
ke sebuah butik baju dan membeli baju yang sama, ini yang disebut dengan baju
pasangan. Setelah itu, Oki mengajakku ke taman bermain dan menggandeng tanganku
sepanjang jalan, kemudian kami menaiki beberapa wahana bermain, kami
bersenang-senang bersama. Namun, kami sempat terpisah dikarenakan taman bermain
tersebut penuh dengan pengunjung. Aku pun bingung dan berhenti di suatu tempat,
tak lama terlihat ada beberapa laki-laki datang menghampiriku dan memaksaku
untuk ikut dengan mereka. Tanpa di duga Okita pun datang, ia langsung memukul
laki-laki yang mulai menyentuh paksa diriku, mereka pun pergi dikarenakan kalah
bertanding dengan Oki. Tiba-tiba Okita memeluk tubuhku dan berkata “Kau
baik-baik saja kan? Apa yang mereka lakukan kepadamu??!!”. Aku pun terdiam
bisu, jantungku rasanya mau copot dan berdetak kencang.
*******
Hari
ini adalah 5 hari setelah Aku dan Okita berkencan di taman bermain, biasanya
aku pulang bersama Oki namun hari ini aku pulang bersama Rena~chan. Auditorku
mengatakan bahwa komik bertemakan percintaan kemarin sangat bagus, sehingga ia
memintaku membuat komik dengan tema yang sama. Oleh karena itu aku dan
Rena~chan berjalan-jalan mencari ide tentang komikku.
“Waahh,
hari ini aku senang sekali bisa berjalan-jalan denganmu Rena”,
“Iya
Shin, aku juga merasa senang sekali karena kita sudah lama tidak berjalan-jalan
bersama semenjak kamu berpacaran dengan Okita”
“Oh
ya hari aku ingin membeli peralatan untuk komikku, temani aku sebentar ya Rena”
“Okay
Shin, oh ya aku juga ingin berbelanja sepatu baru, selepas dari toko buku kita
berkeliling Mall mencari sepatu ya Shin”
“Baiklah”.
Setelah Aku dan Rena berkeliling mencari sepatu untuknya, tiba-tiba Rena
berteriak dan menarikku ke suatu tempat, ia pun berkata “Shin, lihatlah itu!!,
bukankah itu Okita?? Apa yang iya lakukan dengan cewek itu?? Iya bergandengan
tangan dengan Okita dan terlihat akrab sekali hingga mencari baju couple di
toko itu”. Rena pun terus berkomentar mengenai apa yang dilakukan Oki dan cewek
itu. Sementara aku terdiam dan terus memandangi apa yang mereka lakukan, aku
pun tidak percaya dengan apa yang aku lihat, hatiku sakit dan rasanya ingin
lekas pergi agar tidak melihat kedekatan mereka. Tak sadar aku mulai pergi
menjauh dari mereka, dan Rena pun langsung datang mengejarku. “Shin tunggu
aku!!!, kau baik-baik saja kan???, maafkan aku, karena aku, kau harus
melihatnya”, ujar Rena. “Tidak apa-apa Rena, apa pun yang dilakukan Okita aku
tidak mempunyai andil untuk mencegah ataupun melarangnya dikarenakan apa yang
terjadi di antara hubungan Aku dan Okita semuanya hanyalah sebatas perjanjian,
ia berpacaran denganku hanya untuk membantuku agar aku bisa membuat komik percintaan
yang bagus”. “Aku baik-baik saja Rena, maaf Rena, aku akan pulang lebih awal
untuk menyelesaikan komikku, ujarku.
******
Tak
ku sangka bila akhirnya hubunganku dengan Okita akan seperti ini, aku tidak
tahu bahwa cinta akan membuat sakit seperti ini. Rasa sakit ini menyiksaku,
hingga aku tak bisa membuat draft untuk komikku, dan tidak bisa terlelap dalam
tidurku. Hingga pagi hari pun mata ini tak terpejam sedetik pun, namun aku
harus tetap pergi ke sekolah. Ketika aku keluar dari rumahku, seperti hari
kemarin Okita pun tidak datang ke rumahku.
Ketika
ku sampai di gerbang sekolah, aku melihat sekumpulan cewek-cewek di sekolahku
mengumpul dan berteriak histeris, ya aku pikir mereka pasti melakukan hal yang
sama setiap pagi hanya untuk melihat Trio ganteng yang datang ke sekolah. Namun
ternyata apa yang mereka lihat adalah Tomoya Okita yang datang bersama cewek
yang sangat cantik dan manis yang sedang merapihkan dasi dan baju sekolahnya
selekas mereka turun dari mobil, Okita pun tersenyum lembut kepada cewek itu
ketika iya berpamitan untuk bersekolah. Cewek itu, adalah cewek yang sama
seperti yang aku lihat tadi malam bersama Rena~chan. Aku pun lekas pergi menuju
kelas dikarenakan bell tanda masuk sudah berbunyi. Tak biasanya aku merasa
tidak bersemangat dan keceriaanku menghilang. Rena datang menghampiriku ketika
jam istirahat dan mencoba mengajakku bercanda agar aku bisa melupakan
kesedihanku, namun semua itu tidak berhasil. Tak lama setelah jam istirahat aku
memutuskan untuk pulang lebih awal dan izin kepada wali kelas.
*******
Pada
saat aku berjalan menuju rumah, di tengah jalan pikiranku tak karuan. Sehingga
aku pun tidak mendengar suara klakson mobil yang terus berbunyi. Ketika aku sadar
darimana datangnya suara itu, jarak antara aku dan mobil itu sangat dekat dan
terjadilah kecelakaan. Aku terluka parah dan tidak sadarkan diri selama satu
minggu. Pada saat aku terbangun aku tak ingat semua kejadian sekitar tanggal
kecelakaanku sampai saat aku sadarkan diri. Ketika mataku terbuka kembali dari
komaku, yang pertama kali ku lihat ada seorang cowok yang berada disampingku
tertidur lelah, ia memegang erat tanganku. Ketika aku gerakkan tanganku
perlahan-lahan dengan tenaga yang aku miliki, tiba-tiba cowok itu terbangun
dalam tidurnya, aku terkejut ternyata cowok itu adalah Okita. Okita pun
langsung terkejut dan menunjukkan
ekspresi wajah yang senang pada saat melihatku, ia langsung menghampiriku dan berkata
akhirnya kamu tersadar. Oki lalu mencium keningku, dan berkata tunggulah
sebentar aku akan memanggil dokter. Perasaanku campur aduk, ada rasa senang
dalam hati namun aku bingung apa yang sebenarnya terjadi kepadaku. Tak lama Oki
pergi, ada tim medis, dokter dan suster datang bersama Okita untuk memeriksa
kondisiku. Dokter mengatakan kondisiku baik dan akan segera pulih seutuhnya
dalam waktu yang dekat. Beberapa saat kemudian setelah aku diperiksa, Rena
datang bersama duo cowok populer lainnya, mereka langsung datang ketika Okita
menghubungi mereka. Aku senang mereka datang, aku merasa tersanjung dikarenakan
mereka menyayangiku. Air mataku pun menetes tanpa henti, melihat perhatian
mereka untukku.
******
Dua
hari setelah aku pulang dari rumah sakit, aku memutuskan untuk pergi ke
sekolah. Aku ingin belajar bersama, bercanda tawa dengan teman-teman dan juga
sahabatku Rena, dan alasan Aku ingin bersekolah adalah untuk melihat ia yang
kusukai. Ketika jam istirahat datang, Aku dan Rena mengobrol, Rena menceritakan
keadaan kelas dan pelajaran pada saat aku di rawat di Rumah Sakit. “Rena terima
kasih banyak selama ini kamu telah menjaga dan menemaniku selama aku di Rumah
Sakit”, ujarku. Lalu Rena menjawab “Shin, kau salah, yang selama ini menjagamu
dan menemanimu ketika kamu di rawat adalah Okita. Ia akan langsung ke RS
setelah jam pelajaran selesai, ia selalu siap siaga dan juga bergadang agar ia
tahu bila engkau terbangun dari koma. Kurasa Oki benar-benar menyukaimu, ia
sangat cemas ketika ada yang menghubunginya dan mengabarkan bahwa kamu
mengalami kecelakaan, ia pun langsung pergi padahal jam mata pelajaran sedang
berlangsung, semua itu aku ketahui dari duo ganteng”. Aku terkejut mendengar
semua yang rena katakan. Sejujurnya aku ingin mempercayai bahwa oki benar-benar
menyukai ku. Namun itu mustahil, karena aku hanyalah gadis biasa yang tidak
memiliki daya tarik. Tidak sebanding dengan oki yang tampan, pintar dan keren.
Selama
pelajaran, aku tidak dapat konsentrasi karena memikirkan perkataan Rena. Namun semua
menjadi jelas saat okita memintaku untuk menemuinya sepulang sekolah. Okita
pasti ingin memutuskan ku. Firasat ku terbukti. Di atap sekolah saat kami
bertemu sepulang sekolah, okita mengatakan ingin mengakhiri hubungan antara ia
dan aku. Sejujurnya aku sudah bersiap untuk mendengar ucapan itu darinya. Namun,
saat mendengarnya tetap saja aku merasa sedih dan tidak ingin kami berpisah. Akan
tetapi perkataan okita selanjutnya sangat mengejutkan ku. “ Aku ingin
mengakhiri hubungan kita dan memulai hubungan yang baru dengan mu. Aku sudah
tidak ingin berpacaran dengan mu hanya untuk membantumu mengerjakan komik. Aku
ingin kau melihatku sebagai Tomoya Okita, seseorang yang benar-benar
mencintaimu dan menyayangimu”Aku sangat senang mendengar perkataannya, namun
entah kenapa aku tidak mempercayainya”.
“Bukankah
kau sudah mempunyai pacar, wanita yang pergi denganmu ke Mall dan yang
mengantarmu ke sekolah beberapa hari lalu.”
“Keiko??,
pacar??, kau salah sangka Shin, dia adalah kakaku selama ini ia tinggal di
Amerika dan baru pulang beberapa minggu yang lalu. Aku bersamanya di Mall
karena ia ingin berbelanja dan memintaku untuk menemaninya dan alasain ia
mengantarku ke sekolah adalah karena ia ingin mengetahui sekolahku. Jika kau
tidak percaya kau dapat menanyakannya pada Hikaru, dan Kurosawa”.
“Benarkah??
Tapi sangat tidak mungkin jika kau menyukaiku, aku hanyalah gadis biasa, tidak
cantik dan tidak menarik, sedangkan kau tampan, pintar dan keren, kau lebih
cocok dengan cewek yang cantik, pintar dan mempesona”.
“Aku
tidak membutuhkan cewek yang cantik dan mempesona, yang aku butuhkan adalah
kau, yang aku sukai adalah kau Shin cewek yang apa adanya, gadis yang lucu, dan
menarik bagiku. Sejujurnya aku sudah menyukaimu sejak awal namun aku takut kau
menolakku, dan pada saat kau memintaku menjadi pacarku, aku sangat senang
karena itu berarti aku dapat lebih dekat denganmu dan mengenalmu lebih jauh”.
Setelah
mendengar pernyataan Okita itu, aku menyadari bahwa cinta itu sulit di tebak,
bahwa cinta itu tidak mengenal ukuran pasti, tidak memandang cantik atau
tampannya seseorang, tetapi cinta itu hanya dapat ada pada seseorang yang
melihat ketulusan hati dan menerima orang lain apa adanya, .
Akhirnya
hari ini Aku dan Okita resmi berpacaran dan menjadi sepasang kekasih yang sebenarnya
tanpa harus ada perjanjian yang mengikat antara kita.. <3 <3 <3
CREATED
BY:
SHINTA AMELIA DWIPUTRI
Npm: 29211160
Class: 3EB18
Gunadarma University
Softskill Indonesian Language 2, “Cerpen”
Date: 05th, January 2014