BAB I
PENDAHULUAN
1 . 1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan hal terpenting bagi manusia untuk menjembatani segala kegiatan yang kita lakukan, maka dari itu kita harus menjaga bagian – bagian dari tubuh kita. Tidak terkecuali mata kita, dikarenakan mata sangat rentan terhadap benda – benda asing, seperti sinar matahari, debu, dan benda – benda asing lainnya yang dapat membahayakan kesehatan mata. Dengan menjaganya dari benda – benda asing tersebut, maka mata akan lebih sehat.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern, menyebabkan manusia menciptakan sebuah alat bantu untuk penglihatan yang sangat berguna seperti kacamata dan lensa kontak.
Pada zaman dahulu, seorang muslim Persia yang bernama Al-Hazen menulis tentang penggunaan lensa untuk mengkoreksi kelainan penglihatan sekitar 1000 tahun yang lalu. Ini menjadi pondasi kacamata, dan pada saat itu lensa dipegang dengan tangan (lorgnettes ).
Kemudian pada abad ke – 13 dan 14, Roger Bacon yang berasal dari Inggris dan Salvino d ‘ Armato degli Armati dari Italia mengemukakan pendapat, bahwa sebuah lensa harus dipegang, bukannya dipakai didepan mata. Dan pada tahun 1784 di Amerika Serikat, Benjamin Franklin, seorang negarawan Amerika Serikat, merasa capai karena harus selalu mengganti kacamata jauh ke dekat dan sebaliknya. Kemudian ia memotong lensa masing – masing setegah dan menempelkannya menjadi bifokal. Namun, desain orisinil Franklin masih digunakan sampai sekarang sebagai kontrol prisma. Semakin terus berjalannya waktu, pada tahun 1959, seorang ilmuwan Perancis yang bernama Bernard Maitenaz, mengembangkan lensa progesif pertama yang sukses yaitu Varilux. Tipe lensa ini secara cepat menjadi pilihan lensa presbiop.
Kacamata adalah sebuah alat yang terbuat dari rangkat yang menyangga lensa, biasanya digunakan untuk membantu penglihatan atau melindungai mata dan juga untuk gaya. Kacamata khusus digunakan untuk melihat gambar tiga - dimensi dari tampilan dua - dimensi. Kacamata modern biasanya memiliki alas di bagian hidung. Kacamata dahulu termasuk pince - nez, monocle, dan lorgnette. Dahulunya lensa terbuat dari gelas, tetapi sekarang ini banyak terbuat dari berbagai macam plastik, termasuk CR - 39 atau polycarbonate. Bahan tersebut dapat mengurangi bahaya pecahnya gelas dan beratnya gelas. Beberapa jenis plastik juga memiliki sifat optik yang lebih handal dari gelas, seperti penerusan cahaya tampak yang lebih baik dan penyerapan cahaya ultraviolet yang lebih baik. Selain kacamata ada juga alat bantu penglihatan yang lebih praktis, yaitu lensa kontak.
Sebenarnya lensa kontak biasanya mempunyai kegunaan yang sama dengan kacamata konvensional atau kacamata biasa, tetapi lebih ringan dan bentuknya tak nampak saat dipakai. Banyak lensa kontak diwarnai biru untuk membuat mereka lebih mudah terlihat saat dibersihkan, disimpan atau saat dipakai. Lensa kontak terkadang secara sengaja dibuat warna lain untuk mengubah penampilan mata pemakainya.
Antara lensa kontak dengan kornea terdapat lapisan air mata. Tiap kali mata berkedip, kelopak mata menggerakkan lensa kontak sedikit. Gerakan ini memungkinkan air mata yang segar mengalir dibawah lensa kontak untuk melumasi dan memberi oksigen kepada kornea.
1 . 2 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dari penulisan karya tulis kami adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis lensa kontak
2. Untuk mengetahui pengaruh pemakaian lensa kontak pada lapisan air mata
3. Untuk mengetahui pengaruh pemakaian lensa kontak pada kelopak mata
4. Untuk mengetahui perawatan dan pemakaian lensa kontak yang benar
1 . 2 . 1 Tujuan Pembuatan Karya Tulis
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk memenuhi syarat kenaikan kelas XII IPA SMA Diponegoro I tahun ajaran 2009/2010.
1 . 4 Metode Pengumpulan Data
1 . 4 . 1 Observasi lapangan
1 . 4 . 2 Studi pustaka dari beberapa website yang direferensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar