Nama : Shinta Amelia Dwiputri
NPM : 29211160
Kelas : 3EB18
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
#Tahun Ajaran 2013/2014
Akibat Krisis Ekonomi Dunia
Terhadap
Perekonomian Indonesia
- POLA PENULISAN DEDUKTIF
Melambatnya perekonomian dunia
berdampak kepada perekonomian di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Keadaan ini membuat nilai tukar mata uang Indonesia (Rupiah) terhadap dollar
Amerika Serikat semakin merosot hingga menyentuh Rp 11.000,00 per USD.
Hal ini kemudian mengakibatkan harga-harga komoditas ekspor anjlok sehingga
penerimaan ekspor pun turun. Selain menurunnya ekspor, adanya perubahan
kebijakan moneter di negara adikuasa Amerika Serikat juga ikut mempengaruhi
kondisi ekonomi Indonesia. Amerika Serikat memperketat likuiditas global atau
memperketat pembiayaan.
Wakil Presiden Boediono menyebutkan
keadaan ekonomi saat ini belum bisa dikatakan krisis.
Hanya saja, ia menghimbau pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan
pendapatan di sektor pajak, investasi, dan melalukan pengurangan impor. Boediono
juga menghimbau agar penggunaan anggaran pemerintah dilakukan secara efektif
dan efisien. Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan penyerapan anggaran dengan
mempermudah investor untuk berinvestasi dengan mencabut aturan yang menghambat
kemudahan investasi. (Maharani, Shinta. 2013)
Selain itu, untuk mengatasi masalah
ekonomi tersebut pemerintah melalui presiden dan kementerian terkait
mengeluarkan paket kebijakan penyelamatan ekonomi, termasuk didalamnya
kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter.
Nama paket kebijakan tersebut, yakni “Paket Penyelamatan Ekonomi” dengan tujuan
mencegah Rupiah agar tidak terperosok lagi, mengatasi penurunan bursa saham
(IHSG), dan mengupayakan menjaga daya beli masyarakat. Paket kebijakan yang
dikeluarkan terdiri dari paket penyelamatan neraca perdagangan, paket menjaga
pertumbuhan ekonomi, menjaga daya beli masyarakat, dan paket percepatan investasi.
Paket penyelamatan neraca perdagangan dilakukan dengan mengenakan bea masuk,
menaikkan pajak penjualan bawang mewah (PPnBM), dan penurunan impor migas.
Paket menjaga pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan insentif sektor industri
agar tidak terjadi PHK. Paket guna menjaga daya beli masyarakat dilakukan oleh
Pemerintah yang berkerja sama dengan Bank Indonesia. Sedangkan, paket
percepatan investasi dilakukan dengan merevisi daftar negatif investasi (DNI)
dan penyerderhanaan izin investasi. (Moerti, Wisnoe. 2013)
- POLA PENULISAN INDUKTIF
Beberapa
hari ini nilai tukar mata uang Indonesia, yakni Rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat semakin merosot hingga menyentuh Rp 11.000,00 per USD. Hal ini kemudian mengakibatkan
harga-harga komoditas ekspor anjlok sehingga penerimaan ekspor pun turun.
Selain menurunnya ekspor, adanya perubahan kebijakan moneter di negara
adikuasa, seperti Amerika Serikat juga ikut mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.
Amerika Serikat memperketat likuiditas global atau memperketat pembiayaan. Keadaan itu terjadi karena melambatnya
perekonomian dunia, yang berdampak buruk pada beberapa negara termasuk di
Indonesia.
Wakil
Presiden Boediono menanggapi keadaan perekonomian Indonesia dan menghimbau
kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar menggunakan anggaran
secara efektif dan efisien. Pemerintah hendaknya lebih dapat meningkatkan
penyerapan anggaran dengan mempermudah investor untuk berinvestasi dengan mencabut
aturan yang menghambat kemudahan investasi. Boediono melanjutkan, pemerintah harus tetap siaga meskipun keadaan
ekonomi Indonesia saat ini belum dapat dikatakan dalam keadaan krisis.
(Maharani, Shinta. 2013)
Pemerintah
kemudian membuat paket kebijakan yang terdiri dari paket penyelamatan neraca
perdagangan, paket menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga daya beli masyarakat,
dan paket percepatan investasi. Paket penyelamatan neraca perdagangan meliputi
penetapan bea masuk, menaikkan pajak penjualan bawang mewah (PPnBM), dan
penurunan impor migas. Paket menjaga pertumbuhan ekonomi ekonomi dilakukan
dengan insentif sektor industri agar tidak terjadi PHK. Paket guna menjaga daya
beli masyarakat dilakukan oleh pemerintah yang berkerja sama dengan Bank
Indonesia, contoh dari paket ini adalah mencegah Rupiah agar tidak terperosok
lagi, dan mengatasi penurunan bursa saham (IHSG). Sedangkan, paket percepatan
investasi meliputi revisi daftar negatif investasi (DNI) dan penyerderhanaan
izin investasi. Semua paket kebijakan
tersebut dikenal dengan “Paket Penyelamatan Ekonomi”. Kebijakan-kebijakan
tersebut dilaksanakan untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi oleh
Negara Indonesia. Pemerintah bersama kementrian terkait dan Bank Indonesia
mempunyai peran terpenting dalam pelaksanaan penyelamatan perekonomian
Indonesia, namun hal ini tidak akan lengkap apabila masyarakat dan
pelaku-pelaku ekonomi tidak ikut berperan bersama-sama.
Daftar Referensi:
Hidayat, Teguh. (2013). Gambaran Perekonomian Indonesia. Retrieved from
http://gambaran-perekonomian-indonesia-saat-ini.html
diunduh pada tanggal 5 oktober 2013.
Maharani, Shinta. (2013). Wapres Boediono: Ekonomi Indonesia
Lampu Kuning. Retrieved from http://www.tempo.co/read/news/2013/08/26/Wapres-Boediono--Ekonomi- Indonesia-Lampu-Kuning.html
diunduh pada tanggal 5 oktober 2013.
Moerti,
Wisnoe. (2013). 4 Klaim Kebijakan
Pemerintah Mampu Benahi Kondisi Ekonomi. Retrieved from http://www.merdeka.com/uang/4-klaim-kebijakan-pemerintah-mampu-benahi-kondisi-ekonomi.html
diunduh pada tanggal 5 oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar