Selasa, 12 November 2013

Kinerja dan Polemik yang Dihadapi APEC Terhadap Kondisi Perekonomian Global

Nama     : Shinta Amelia Dwiputri
NPM      : 29211160
Kelas      : 3EB18
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
Tahun Ajaran 2013/2014


Kinerja dan Polemik yang Dihadapi APEC Terhadap
Kondisi Perekonomian Global

·     Paragraf Induktif

Pada tahun 1989 di kawasan Asia muncullah kesadaran dari berbagai perwakilan beberapa negara di kawasan Asia untuk membentuk suatu forum kerja sama perekonomian yang dinamakan Asia Pacific Economy Coorporation atau yang disingkat dengan APEC. Forum kerja sama ini didirikan pertama kali di Canberra, Australia dengan anggota awal sebanyak 12 negara. Adapun tujuan dari pendirian forum ini ialah untuk meningkatkan perdagangan bebas di kawasan Asia khususya di Asia Pasifik. Pada dekade pertama setelah pendiriannya, perekonomian negara-negara anggota menyumbang 70% pertumbuhan ekonomi global. APEC memberikan manfaat bagi warga negara anggota dengan menciptakan lebih banyak kesempatan dan meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam perdangangan di dalam pasar Internasional.

Terdapat tiga bidang utama yang menjadi fokus kegiatan APEC yakni liberalisasi perdagangan dan investasi, di bidang ini APEC melakukan usaha untuk mengurangi tarif dan menghapuskan hambatan lain untuk mewujudkan perdagangan bebas. Kemudian bidang yang selanjutnya adalah berfokus pada fasilitas bisnis yang bertujuan memfasilitasi interaksi bisnis antara negara-negara anggota dengan mengurangi biaya bisnis, menyediakan berbagai informasi perdagangan, dan meningkatkan hubungan importir dan eksportir. Kemudian yang terakhir ialah berfocus pada kerja sama ekonomi dan teknik yang sering disebut dengan ECOTECH, program ini mencangkup pada memberikan kesempatan bagi negara-negara anggota untuk meningkatkan pelatihan dan pendidikan dalam perdagangan internasional. Disamping hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, di dalam kegiatannya APEC juga membahas isu-isu utama yang sedang terjadi di dunia sehingga dapat menambah pengetahuan dan informasi terkini tentang perdagangan dan informasi lainnya.

Perkembangan kegiatan APEC dari tahun ke tahun menunjukkan berbagai progres dan terbukti dapat membantu perkembangan perekonomian dan perdagangan di kawasan Asia Pasifik, dan sampai saat ini anggota APEC pun semakin bertambah menjadi 21 anggota, yakni terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, Cina, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Fhilipina, Rusia, Singapura, Cina Taipei, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.

 Namun di dalam perkembangan kegiatannya, APEC masih menghadapi sejumlah tantangan menuju liberalisasi perdagangan dan investasi antar kawan Asia Pasifik. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menanggapi keadaan ini, ia berkata “Meskipun APEC telah mengurangi sejumlah tarifnya dari 16,9% pada 1989 menjadi 5,7% pada tahun 2011, namun masih terjadi banyak kendala dalam menciptakan perdagangan bebas antar negara di kawasan. Salah satu hambatan lainnya ialah mengenai Non-Tarif Measures (NTMs) restriktif, prosedur bea cukai yang panjang, dan infrastrktur transportasi yang buruk masih menjadi tantangan dalam melakukan perdagangan. Dia lanjut mengatakan, meski APEC telah mencapai banyak kemajuan dalam upayanya mencapai `Bogor Goal`, hal tersebut belum cukup untuk menghapus seluruh hambatan yang ada. Presiden SBY pun mengimbau negara-negara APEC untuk bekerja sama dengan lebih keras mengatasi hambatan ekonomi yang terus menghadang, maka dari itu untuk mengatasi keadaan tersebut negara-negara anggota APEC harus dapat berintegrasi lebih jauh, melakukan pengelolaan modal, dan lebih berfokus pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang dibandingkan berfokus pada perbaikan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek yang hanya memberikan dampak pertumbuhan yang bersifat sementara”. Diharapkan APEC akan memiliki kapasitas yang lebih besar dalam mengatasi tantangan perdagangan yang bermunculan. Sehingga APEC mampu dengan cepat mengatasi hambatan yang muncul, mengatasi ketidakstabilan finansial, dan harga-harga komoditas yang naik dan turun dengan cepat. (Dilansir dari Liputan6.com, Jakarta).


DAFTAR REFERENSI:


Butarbutar, Benny S dan Marboen, Ade P. (2013). Selayang Pandang Sejarah APEC. Retrieved from http://www.antaranews.com/berita/398638/selayang-pandang-sejarah-apec diunduh pada tanggal 8 November 2013.

Deli, Siska Amelie F. (2013). Ekonomi RI Masih Perkasa di antara Anggota APEC. Retrieved from http://apec.liputan6.com/read/709949/ekonomi-ri-masih-perkasa-di-antara-anggota-apec diunduh pada tanggal 8 November 2013.

Deli, Siska Amelie F. (2013). Perdagangan Bebas APEC Masih Dibayangi Banyak Batu Sandungan. Retrieved from http://apec.liputan6.com/read/718118/perdagangan-bebas-apec-masih-dibayangi-banyak-batu-sandungan diunduh pada tanggal 8 November 2013.

Web wikipedia.org. (2013). Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik. Retrieved from http://id.wikipedia.org/wiki/Kerja_Sama_Ekonomi_Asia_Pasifik diunduh pada tanggal 8 November 2013.

Web amazine.co. (2013). Apa Itu APEC? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya. Retrieved from http://www.amazine.co/24522/apa-itu-apec-fakta-sejarah-informasi-lainnya/ diunduh pada tanggal 8 November 2013.

2 komentar: